DOI (Digital Object Identifier) adalah sistem identifikasi unik untuk objek digital, seperti artikel ilmiah, buku, dataset, dan lain-lain. DOI memberikan tautan permanen dan dapat diandalkan untuk memudahkan akses dan penemuan objek digital tersebut. DOI juga memberikan kemudahan bagi para peneliti dan akademisi dalam mengutip publikasi ilmiah.
DOI seringkali dicantumkan dalam naskah publikasi ilmiah sebagai bagian dari informasi metadata publikasi. Dengan menggunakan DOI, publikasi ilmiah dapat ditemukan dengan mudah melalui mesin pencari, seperti Google Scholar dan Scopus, serta dapat diakses oleh publik tanpa perlu mendaftar atau membayar biaya berlangganan. Selain itu, DOI juga membantu para peneliti dan akademisi untuk menelusuri dan mengevaluasi kredibilitas publikasi ilmiah, karena DOI mencantumkan informasi tentang penerbit dan jurnal yang menerbitkan publikasi tersebut.
DOI pertama kali diperkenalkan oleh International DOI Foundation pada tahun 2000, dan sejak itu telah menjadi standar internasional untuk identifikasi objek digital. DOI terdiri dari awalan “10.” dan serangkaian angka dan huruf yang unik untuk setiap objek digital. Contoh DOI untuk sebuah artikel ilmiah adalah “10.1002/0470841559.ch1”, di mana “10.” adalah awalan dan “1002/0470841559.ch1” adalah bagian unik dari DOI yang merujuk pada artikel tersebut.
Penggunaan DOI telah menjadi semakin umum di kalangan peneliti dan akademisi. Pada saat ini, banyak jurnal ilmiah yang meminta para penulis untuk mencantumkan DOI pada publikasi mereka sebagai bagian dari persyaratan pengajuan. Beberapa perguruan tinggi juga mendorong penggunaan DOI dalam publikasi dosen mereka sebagai upaya untuk meningkatkan kualitas dan visibilitas publikasi ilmiah.
Penggunaan DOI memberikan banyak manfaat bagi para peneliti dan akademisi. Salah satu manfaat utama adalah memudahkan penemuan publikasi ilmiah melalui mesin pencari dan database. Selain itu, DOI juga membantu para peneliti dalam mengutip publikasi ilmiah secara akurat, karena DOI mencantumkan informasi penting tentang publikasi tersebut. DOI juga dapat membantu meningkatkan visibilitas dan citasi publikasi ilmiah, karena publikasi yang memiliki DOI lebih mudah ditemukan dan diakses oleh orang lain.
Namun, masih banyak peneliti dan akademisi yang belum sepenuhnya memahami pentingnya penggunaan DOI dalam publikasi ilmiah mereka. Beberapa peneliti mungkin tidak tahu bagaimana cara memperoleh DOI atau bagaimana cara mencantumkan DOI pada publikasi mereka. Oleh karena itu, penting bagi perguruan tinggi dan lembaga pemerintah untuk memberikan pelatihan dan dukungan bagi para peneliti dalam penggunaan DOI.
Dalam era digital yang semakin berkembang, penggunaan DOI menjadi semakin penting bagi para peneliti dan akadem isi. DOI memberikan kemudahan dan kenyamanan dalam penemuan publikasi ilmiah serta meningkatkan kualitas dan citasi publikasi tersebut. Oleh karena itu, sangat penting bagi para peneliti dan akademisi untuk memperhatikan penggunaan DOI pada publikasi ilmiah mereka.
Dalam mengutip publikasi ilmiah yang menggunakan DOI, para peneliti dapat mencantumkan DOI tersebut pada daftar pustaka, bersama dengan informasi lainnya seperti nama penulis, judul, jurnal, dan tanggal terbit. Selain itu, penggunaan DOI juga dapat membantu para peneliti dan akademisi dalam menyelesaikan tugas penelitian mereka, karena dapat mempercepat proses pencarian dan akses informasi.
Namun, para peneliti dan akademisi juga perlu memperhatikan beberapa hal terkait dengan penggunaan DOI. Pertama, DOI tidak selalu tersedia untuk semua publikasi ilmiah. Beberapa publikasi mungkin tidak memiliki DOI karena belum diterbitkan secara resmi atau diterbitkan dalam format yang tidak mendukung penggunaan DOI. Kedua, tidak semua mesin pencari dan database memiliki informasi tentang semua objek digital yang menggunakan DOI. Oleh karena itu, para peneliti dan akademisi perlu menggunakan beberapa mesin pencari dan database untuk memastikan bahwa mereka dapat menemukan publikasi ilmiah yang mereka cari.
Selain itu, penting bagi para peneliti dan akademisi untuk memperhatikan kualitas publikasi ilmiah yang mereka akses dan kutip. DOI tidak menjamin kualitas atau validitas publikasi ilmiah tersebut. Oleh karena itu, para peneliti dan akademisi harus memeriksa publikasi ilmiah secara cermat untuk memastikan bahwa publikasi tersebut memenuhi standar ilmiah yang baik dan dapat dipercaya.
DOI merupakan sistem identifikasi unik untuk objek digital yang memberikan tautan permanen dan dapat diandalkan bagi para peneliti dan akademisi. DOI memudahkan penemuan publikasi ilmiah dan membantu para peneliti dan akademisi dalam mengutip publikasi ilmiah secara akurat. DOI juga dapat meningkatkan visibilitas dan citasi publikasi ilmiah. Oleh karena itu, penting bagi para peneliti dan akademisi untuk memperhatikan penggunaan DOI pada publikasi ilmiah mereka. Meskipun demikian, para peneliti dan akademisi juga perlu memperhatikan kualitas dan validitas publikasi ilmiah yang mereka akses dan kutip. Penggunaan DOI harus diimbangi dengan penilaian yang cermat terhadap publikasi ilmiah tersebut.
Sudah tahukah kamu siapakah Doi yang ditulis dalam naskah publikasi Dosenmu?1 thought on “”
wk wk wk, aku kira ini apa Bu. Eh ternyata, hi hi hi